Dalam mengimplementasikan LEAN ada banyak tools yang bisa digunakan, berikut akan coba kita bahas tentang tools yang paling favorit untuk membantu mendongkrak produktivitas di perusahaan.
1. 5S
Apa itu 5S?
Sort (hilangkan yang tidak diperlukan)
Set In Order (penandaan dan keteraturan)
Shine (bersih)
Standarized (pembuatan standar dari 3S sebelumnya)
Sustain (konsisten melaksanakan)
Bagaimana 5S membantu?
Menghilangkan limbah yang dihasilkan dari area kerja yang tidak terorganisir dengan baik (mis. Membuang-buang waktu mencari alat).
2. Kaizen (Perbaikan Berkesinambungan)
Apa itu Kaizen?
Sebuah strategi di mana karyawan bekerja bersama secara proaktif untuk mencapai peningkatan yang teratur dan bertahap dalam proses manufaktur.
Bagaimana Kaizen membantu?
Menggabungkan bakat dan kreativitas karyawan di perusahaan untuk terus menyempurnakan sistem atau peralatan hingga dicapai kondisi yang lebih baik.
3. Jidoka (Otomatisasi)
Apa itu Jidoka?
Desain peralatan untuk mengotomatisasi sebagian proses pembuatan dan untuk mendeteksi secara otomatis ketika terjadi cacat produk.
Bagaimana Jidoka membantu?
Pekerja akan dengan mudah memonitor kualitas produk sehingga cepat melakukan pencegahan.
4. Just-In-Time (JIT)
Apa itu Just-In-Time?
Memproduksi berdasarkan permintaan pelanggan berdasarkan permintaan yang diproyeksikan. Bergantung pada tools lean, seperti Continuous Flow, Heijunka, Kanban, Standardized Work, dan Takt Time.
Bagaimana Just-In-Time membantu?
Sangat efektif dalam mengurangi tingkat persediaan atau inventory level. Meningkatkan arus kas/ cash flow perusahaan dan mengurangi kebutuhan ruang penyimpanan.
5. Hoshin Kanri (Policy Deployment)
Apa itu Hoshin Kanri?
Sejajarkan tujuan perusahaan (Strategi), dengan rencana manajemen menengah (Strategy) dan pekerjaan yang dilakukan di operasional pabrik (Action).
Bagaimana Hoshin Kanri membantu?
Mengarahkan seluruh komponen karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan dan menghilangkan pemborosan yang berasal dari komunikasi yang buruk dan arah kebijakan yang tidak konsisten.
6. Gemba (The Real Place)
Apa itu Gemba?
Sebuah filosofi yang mengingatkan kita untuk keluar dari kantor dan menghabiskan waktu di lantai pabrik tempat di mana permasalahan terjadi.
Bagaimana Gemba membantu?
Mendorong pemahaman yang mendalam dan menyeluruh tentang masalah-masalah manufaktur dengan pengamatan langsung dan dengan berbicara dengan karyawan dilapangan.
7. KPI (Key Performance Indicator)
Apa itu KPI?
Matrix yang dirancang untuk melacak dan mendorong kemajuan perusahaan menuju tujuan kritis organisasi dari 4 perspektif (Learning & Grow, Internal Process, Customer, Financial). KPI yang dipromosikan dengan sangat baik bisa menjadi pendorong perilaku yang sangat kuat - jadi, penting untuk memilih KPI yang akan mendorong perilaku yang diinginkan.
Bagaimana KPI membantu?
KPI manufaktur terbaik:
KPI manufaktur terbaik:
- Diselaraskan dengan sasaran strategis tingkat atas (sehingga membantu mencapai sasaran tersebut)
- Efektif dalam mengekspos dan mengukur limbah (OEE adalah contoh yang baik)
- Mudah dipengaruhi oleh karyawan lantai pabrik (sehingga mereka dapat mendorong hasil)
Apa itu Muda?
Apa pun dalam proses pembuatan yang tidak menambah nilai dari perspektif pelanggan.
Bagaimana Muda membantu?
Tidak. Muda berarti 'pemborosan'. Penghapusan muda adalah fokus utama dari lean manufacturing.
9. PDCA (Plan, Do, Check, Action)
Apa itu PDCA?
Metodologi berulang untuk mengimplementasikan peningkatan:
Plan (tetapkan rencana dan hasil yang diharapkan)
Do (mengimplementasikan rencana)
Check (verifikasi hasil yang diharapkan tercapai)
Action (mengkaji dan menilai, lakukan lagi)
Bagaimana PDCA membantu?
Menerapkan pendekatan ilmiah dan sistematis untuk melakukan perbaikan, sehingga hasil maksimal
Apa itu Analisis Akar Penyebab?
Metodologi pemecahan masalah yang berfokus pada penyelesaian masalah yang mendasarinya alih-alih menerapkan perbaikan cepat yang hanya mengobati gejala langsung dari masalah tersebut. Pendekatan umum adalah menanyakan mengapa lima kali - setiap kali bergerak selangkah lebih dekat untuk menemukan masalah mendasar yang sebenarnya.
Bagaimana Analisis Akar Penyebab membantu?
Membantu memastikan bahwa masalah benar-benar dihilangkan dengan menerapkan tindakan korektif pada "akar penyebab" masalah.
11.Poka-Yoke (Sistem Anti Salah)
Apa itu Poka-Yoke?
Desain deteksi kesalahan dan pencegahan ke dalam proses produksi dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan.
Bagaimana Poka-Yoke membantu?
Memastikan agar tidak terjadi kesalahan manusia dalam melakukan proses produksi, sehingga dapat menghilangkan defect produk.
12. Visual Management
Apa itu Visual Management?Adalah tools untuk mengindikasikan secara visual, tampilan, dan kontrol yang digunakan di seluruh pabrik untuk meningkatkan komunikasi informasi.
Bagaimana Visual Management membantu?
Membuat informasi mudah diakses dan mudah dipahami semua orang.
13. Standarisasi
Apa itu Standarisasi?
Prosedur kerja yang terdokumentasi untuk memastikan cara kerja sesuai.
Bagaimana standarisasi membantu?
Adanya standar prosedur untuk bekerja, sehingga cara kerja sesuai
14. Single Minute Exchange of Dies (SMED)
Apa itu Pertukaran Dies Satu Menit?
Kurangi waktu setup (pergantian) menjadi kurang dari 10 menit. Teknik meliputi:
- Ubah langkah pengaturan menjadi eksternal (dilakukan saat proses sedang berjalan)
- Sederhanakan pengaturan internal (mis. Ganti baut dengan kenop dan tuas)
- Hilangkan operasi yang tidak penting
- Buat instruksi Kerja Standar
Mempercepat waktu setup sehingga output produksi lebih tinggi