Bagaimana Membuat Trainee Program yang SUKSES di Perusahaan

Graduate Trainee program atau biasa disebut juga dengan Management Trainee mungkin sudah cukup familier kita lihat di portal pencarian kerja, mulai perusahaan skala kecil hingga perusahaan skala besar atau multi nasional companny.

Apa sih Trainee program itu?

Adalah program pengembangan diri yang terstruktur bagi karyawan dari jalur fresh graduate atau berpengalaman 1-2 tahun kerja yang dipersiapkan untuk menduduki posisi tertentu atau penguasaan bidang tertentu dalam waktu yang relatif singkat atau adanya percepatan.

Apa manfaat dari trainee program?

1. Karyawan yang lebih siap bekerja

Tak jarang ketika karyawan baru langsung diterjunkan ke area kerja sangat berpotensi melakukan human error yang dapat mengakibatkan kerugian di perusahaan, karena tidak adanya pembekalan mendasar maupun teknis terhadap karyawan sebelum diterjunkan ke area kerjanya.

Dengan adanya Trainee program ini, karyawan baru akan diberikan pelatihan yang akan membuat mereka lebih siap bekerja dan meminimalisir kesalahan dikarenakan human error atau kurangnya pengetahuan kerja.

2. Program pelatihan dan pengembangan yang terstruktur

Dengan adanya Trainee program ini maka akan membantu perusahaan untuk tracking atau memonitoring perkembangan karyawan mulai dari pelatihan awal kerja, hingga kebutuhan untuk promosi jabatan, sehingga perusahaan tidak lagi "untukng-untungan" didalam memilih karyawan sebagai leader di perusahaan.

3. Team work yang solid

Team work yang bagus adalah salah satu kunci kesuksesan dalam menghadapi segala tantangan di perusahaan. melalui Trainee program ini, selain pengetahuan teknis karyawan juga diberikan pelatihan tentang kekompakan team. beberapa perusahaan mempercayakan pelatihan kedisiplinan dan kerjasama berkolaborasi dengan pihak militer setempat.

Bagaimana membuat Trainee program yang SUKSES di perusahaan?

1. Tujuan yang jelas dan dukungan dari management

Sukses mengembangkan trainee program diperusahaan tentu saja wajib mendapat support dari top management, dimana program ini akan diterjemahkan oleh HRD dengan tujuan serta goal yang jelas. mulai dari scope trainee untuk area Produksi, Engineering, QC, dan area lain. sehingga nantinya akan sejalan dengan program pelatihan teknical yang dibutuhkan ditiap area tersebut.

2. Proses seleksi karyawan

Contoh seleksi karyawan

Karyawan trainee dan karyawan reguler tentunya memiliki spesifikasi yang berbeda, apa yang membedakan? diantaranya adalah latar belakang pendidikan, nilai, kesehatan fisik serta attitude dan karakter yang kuat menjadi syarat awal suksesnya program.

Ibarat bahan masakan, perusahaan harus melakukan seleksi bahan-bahan yang bagus dan berkualitas.

3. Program pelatihan yang terstruktur

Contoh kurikulum pelatihan

Umumnya pelatihan yang diberikan adalah pengembangan karakter dan kedisplinan, pengetahuan dasar, serta pengetahuan teknical/ fungsional.

Pelatihan harus melibatkan senior karyawan diarea penempatan, sehingga akan terbentuk emosional yang baik pasca penempatan diunit masing-masing.

4. Follow up setelah penempatan

Contoh followup setelah kelulusan

Setelah lulus wajib bagi HRD masih terlibat untuk memonitoring perkembangan karyawan yang mengikuti program trainee.

Hal ini bertujuan untuk memastikan user/ mentor terlibat langsung dalam pengembangan, selain itu HRD juga bisa melihat semangat para trainee apakah masih tinggi atau sudah turun, serta untuk mengevaluasi program yang telah dijalankan.

Untuk para trainee yang lolos seleksi dapat melanjutkan ke talent management program di perusahaan.

Seperti apa konsep talent management program yang efektif? ikuti terus ya artikel HRD Corner di Kaizenpro, penulis akan berbagi konsep yang telah diimplementasikan dan proven working di perusahaan.

Jika ada pertanyaan atau tambahan silahkan lanjut ke kolom komentar.

Salam,

Penulis


SHARE THIS
Posting Sebelumnya
Posting Berikutnya