Apa itu OEE?
OEE (Overall Equipment Effectiveness) adalah “best practices” yang mengidentifikasi persentase waktu produksi yang direncanakan yang benar-benar produktif tanpa pemborosan. Skor OEE 100% mewakili produksi sempurna yakni hanya memproduksi komponen yang baik, secepat mungkin, tanpa downtime.
OEE berguna sebagai tolok ukur dan dasar:
- Sebagai patokan yang dapat digunakan untuk membandingkan kinerja produksi
- Sebagai garis dasar yang dapat digunakan untuk melihat progress perbaikan dari waktu ke waktu dalam menghilangkan waste/ pemborosan dari produksi.
- Skor OEE 100% adalah produksi sempurna: hanya memproduksi komponen yang baik, secepat mungkin, tanpa waktu berhenti.
- Skor OEE 85% dianggap kelas dunia untuk produsen diskrit. Bagi banyak perusahaan, ini adalah tujuan jangka panjang yang cocok.
- Skor OEE 60% cukup khas untuk produsen diskrit, tetapi menunjukkan ada ruang besar untuk perbaikan.
- Skor OEE sebesar 40% sama sekali tidak umum untuk perusahaan manufaktur yang baru mulai
Komponen OEE terdiri dari:
Av: Availability
Mencakup semua peristiwa yang menghentikan produksi yang direncanakan untuk jangka waktu yang cukup lama (biasanya beberapa menit atau lebih lama). Kehilangan Ketersediaan termasuk Berhenti Tidak Terencana (seperti kegagalan peralatan dan kekurangan material), dan Berhenti Terencana (seperti waktu penggantian).
Availability = Run Time / Planned Production TimePe: Performance
Mencakup semua faktor yang menyebabkan speed produksi beroperasi pada kecepatan dibawah standar (Stop Kecil/ small stop).
Performance = (Ideal Cycle Time × Total Count) / Run Time
Qr: Quality Rate
Output barang yang tidak memenuhi standar kualitas, termasuk barang yang kemudian dikerjakan ulang.
Quality = Good Product / Total Product
OEE
Gabungan dari semua kerugian (Kerugian Waktu, Kerugian Kecepatan, dan Kerugian Kualitas), yang menghasilkan ukuran waktu produksi yang benar-benar produktif.
OEE = Availability × Performance × Quality