Didalam aktivitas maintenance pastinya diperlukan penyediaan sparepart entah itu sebagai penggantian rutin yang sudah terjadwal atau penggantian non rutin diluar jadwal penggantian dikarenakan mesin mendadak rusak/ breakdown.
Ketersediaan sparepart menjadi sangat penting ketika terjadi kerusakan/ breakdown mesin, karena kalau sparepart habis atau stock out maka akan berakibat breakdown menjadi lama dan tentu saja sangat merugikan perusahaan dikarenakan produktivitas akan drop.
Namun menjadi dilema ketika kita tidak tau jumlah ideal sparepart yang dibutuhkan. kalau kita stock / beli sedikit nanti kurang, tapi kalau kita stock banyak nanti inventory level membengkak.
Dilema bukan?
Nah, saya kali ini akan mensharingkan metode sederhana yang sudah pernah saya aplikasikan dan terbukti dapat menurunkan inventory level cukup banyak dan mengurangi stock out sparepart, sehingga breakdown yang lama bisa dihindarkan.
Adalah metode pengendalian sparepart dengan menentukan beberapa hal yakni:
1. Kapan waktu order (reorder point)
2. Berapa jumlah minimum stock yang ideal (safety stock)
3. Berapa jumlah yang harus diorder (reorder quantity)
Adapun dasar penentuan 3 hal diatas adalah dari:
1. Lead time pengadaan
adalah berapa lama waktu dibutuhkan untuk membeli sparepart dari proses administrasi hingga barang datang digudang dalam hitungan bulan
2. Consumption rate
adalah berapa jumlah pemakaian dalam kurun waktu tertentu, biasanya 1 bulan.
Berikut adalah rumusannya:
Sebagai contoh:
Sparepart A, diketahui lead time pengadaan/ pembeliannya adalah 1 bulan dengan jumlah penggunaan per bulan adalah 200
maka dari rumusan diatas ditentukan:
Minimum stock (stock aman): 100
Reorder poin: 300
Reorder Qty: 400
berikut ilustrasinya
Semoga bermanfaat bagi rekan-rekan sekalian.
“Transformasi dimulai dari langkah pertama. Mulai percakapan Anda hari ini!”
📞 Konsultasi Gratis: +62 813-8824-4316
📧 Email: aw_andriewibowo@yahoo.com
Kaizenpro: Your Partner for Productivity
Program Training QCC, SGA, Kaizen, PDCA, TPM, PSDM
Solusi pelatihan praktis untuk membangun budaya perbaikan berkelanjutan di perusahaan Anda.
Training QCC
Training SGA
Training Kaizen
Training PDCA
Training TPM
Delapan Langkah Tujuh Alat
Training PSDM
Training 5R
Kenapa Training Kaizen Penting?
Pelatihan Kaizen membantu tim memahami prinsip perbaikan berkelanjutan, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan efisiensi kerja. Dengan pendekatan praktis seperti QCC dan SGA, perusahaan dapat membangun budaya kerja yang proaktif dan produktif.
Modul Pelatihan Unggulan
- Training QCC (Quality Control Circle)
- Training SGA (Small Group Activity)
- Training Kaizen & PDCA
- Training TPM (Total Productive Maintenance)
- Training Delapan Langkah & Tujuh Alat QC
- Training PSDM (Problem Solving & Decision Making)
- Training 5R (Ringkas Rapi Resik & Rawat Rajin)



0 Comments