Pentingkah Kegiatan Maintenance Mesin?

Kegiatan maintenance itu penting!

Yakin?

Kalau penting berati terjadwal dong (Plan), kalau penting berati termonitor dong (Do), kalau penting dievaluasi dong pelaksanaanya (Check), kalau penting dibuat standarisasinya dan terus diimprove dong (Action).

Ya pertanyaan2 tersebut jika jawabannya ragu, dan tidak yakin terkelola dgn baik, kemungkinan besar mesin anda akan sering bermasalah dan ahirnya "fire fighting" atau isilah maintenancenya "breakdown maintenance".

Berikut saya sharing bagaimana PDCA dalam kegiatan maintenance
Plan: 
Kegiatan ini meliputi pembuatan jadwal maintenance itu sendiri khususnya time base maintenance/ maintenance berdasar kurun waktu tertentu dan dilakukan disemua mesin yang dimiliki, prioritaskan pada mesin yang critical/ mesin utama
Do:
Kegiatan ini adalah memonitoring pelaksanaan dari perencanaan di point Plan, pantaulah seberapa efektif pelaksanaannya dibanding dengan perencanaan.
Sebagai contoh jika anda merencanakan dalam satu bulan untuk mesin A dilakukan preventive maintenance sebanyak 100 item maintenance, aktualnya yang bisa terlaksana misal 75%.
Berarti efektivitas maintenance anda 75% (excecution rate)
Check:
Kegiatan maintenance yang baik dapat dilihat/ tercermin dari MTBF mesin (Mean Time Between Failure) yakni jeda antar kerusakan mesin. misal dalam satu bulan (30 hari) mesin anda rusak 3 kali (breakdown tidak terencana) maka MTBF mesin anda adalah 30/3 = 10 hari. artinya setiap 10 hari mesin anda mengalami kerusakan
Action:
Jika efektivitas maintenance anda dirasa sudah baik, maka buatlah standarisasi agar aktivitas maintenance berjalan sesuai standar meskipun terjadi rotasi/ pergantian teknisi. 
dan jangan lupa untuk senantiasa mengevaluasi item-item maintenance nya misal apakah durasinya perlu dirubah (diperpendek/ diperpanjang) dll.

Jika maintenance anda masih dikelola oleh masing2 personil teknisi dengan excel dan format masing2 beda maka berhati2lah artinya aktivitas yg dijalankan Tidak standar.

Ancaman yg lain adalah file rawan hilang/corrupt file/worst case personil teknisi resign bubar jalan historinya dan anda akan "blind" alias kehilangan sejarah perawatan mesin anda.

Solusinya adalah membuat centralized maintenance atau maintenance yg terpusat di koordinasi oleh satu bagian biasa disebut planner maintenance.

Akan lebih baik lagi kalau ada sistem CMMS (Computerized Maintenance Management System) yang akan sangat membantu dalam mengelola kegiatan maintenance di perusahaan.

Sistem yg baik adalah yg melayani anda, bukan anda melayani sistem.



Salam

SHARE THIS
Posting Sebelumnya
Posting Berikutnya