Dalam Total Productive Maintenance (TPM), salah satu tantangan terbesar adalah menghilangkan sumber kontaminasi (kotoran, debu, oli, dll.) dan membersihkan area yang susah dijangkau. Kontaminasi dapat menyebabkan kerusakan mesin, penurunan kualitas produk, dan peningkatan biaya perawatan. Sementara itu, area yang sulit dibersihkan sering kali menjadi sumber akumulasi kotoran yang memicu masalah berulang.
Berikut adalah strategi efektif untuk mengatasi
kontaminasi dan area susah dijangkau dalam TPM, sehingga perusahaan dapat
mencapai zero breakdown, zero defect, dan zero accident.
Mengidentifikasi Sumber Kontaminasi
Sebelum membersihkan, penting untuk memetakan sumber
kontaminasi dengan:
- Observasi langsung – Periksa mesin saat beroperasi untuk melihat dari mana kotoran berasal (misalnya: kebocoran oli, serpihan logam, atau debu proses).
- Analisis akar masalah (Root Cause Analysis) – Gunakan metode 5 Why atau Fishbone Diagram untuk menemukan penyebab kontaminasi.
- Pemeriksaan catatan maintenance – Cari pola kerusakan yang sering terjadi karena kontaminasi.
Sumber Kontaminasi
Umum dalam Industri:
- Kebocoran cairan (oli, coolant, air)
- Debu dan partikel proses (serbuk logam, sisa material produksi)
- Karat dan korosi
- Kontaminasi silang (bahan kimia, minyak, atau grease yang tidak sesuai)
Strategi Menghilangkan Kontaminasi
1. Eliminasi Sumber Kontaminasi
- Perbaiki kebocoran dengan mengganti seal, gasket, atau pipa yang rusak.
- Gunakan sistem containment (penutup, perangkap debu, atau vacuum system) untuk mencegah penyebaran kotoran.
- Optimalkan sistem pendingin dan pelumasan agar tidak tumpah atau menguap berlebihan.
2. Pembersihan Proaktif dengan Autonomous Maintenance
- Jadwalkan pembersihan rutin sebagai bagian dari daily check operator.
- Gunakan alat khusus seperti vacuum industri, sikat panjang, atau blower udara untuk membersihkan debu di celah sempit.
- Standarisasi metode pembersihan dengan visual management (foto sebelum & sesudah).
3. Modifikasi Desain
untuk Minimasi Kontaminasi
- Redesign komponen mesin agar tidak menumpuk kotoran (misalnya: permukaan miring untuk aliran oli/debu).
- Tambahkan pelindung (guard) atau cover transparan untuk mencegah masuknya partikel asing.
- Gunakan material anti-karat atau coating pelindung di area rawan korosi.
Mengatasi Area Susah Dijangkau
Area seperti celah sempit, bawah conveyor, atau bagian dalam mesin sering terabaikan tetapi menjadi sarang kotoran. Solusinya:
1. Pemetaan Area Kritis
- Gunakan checklist dan diagram mesin untuk menandai area yang sulit dibersihkan.
- Prioritaskan area yang paling berpengaruh pada kinerja mesin.
- Sikat fleksibel dan nozzle panjang untuk menjangkau lubang kecil.
- Camera borescope untuk inspeksi visual tanpa membongkar mesin.
- Robot pembersih atau sistem otomatis untuk area berbahaya (contoh: ruang bersuhu tinggi).
3. Pembongkaran
Terencana (Partial Disassembly)
- Jadwalkan pembersihan mendalam saat mesin idle atau shutdown.
- Gunakan panduan SOP pembongkaran untuk memastikan perakitan kembali yang benar.
Studi Kasus: Sukses Menghilangkan Kontaminasi di Industri
Sebuah pabrik makanan mengalami kontaminasi bakteri karena
sisa bahan menumpuk di bawah conveyor. Solusi yang dilakukan:
- Memasang belt conveyor anti-microbial dan penyemprot sanitasi otomatis.
- Melatih operator untuk membersihkan rol conveyor harian dengan sikat khusus.
- Hasil: Penurunan 90% kontaminasi dan peningkatan kualitas produk.
Kesimpulan
Menghilangkan sumber kontaminasi dan membersihkan area susah
dijangkau adalah kunci keberhasilan TPM. Dengan pendekatan preventif, teknologi
tepat, dan partisipasi seluruh tim, perusahaan dapat:
✅ Meningkatkan
umur mesin
✅ Mengurangi
downtime dan biaya perawatan
✅ Memastikan
kualitas produk konsisten
👣 Langkah Penerapan:
- Audit mesin untuk identifikasi titik kontaminasi.
- Investasikan alat pembersih khusus untuk area sulit.
- Integrasikan pembersihan ke dalam budaya kerja harian.
Dengan konsistensi, TPM tidak hanya membersihkan mesin,
tetapi juga membangun fondasi operasional yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Ingin optimalkan TPM lebih lanjut? Pelajari juga pilar
Planned Maintenance dan Quality Maintenance untuk hasil maksimal!