Dalam penerapan Autonomous Maintenance (Jishu Hozen) – salah satu pilar utama Total Productive Maintenance (TPM) – operator produksi dilibatkan secara aktif dalam perawatan dasar mesin. Salah satu tahap kritis dalam proses ini adalah pembuatan standar sementara perawatan (temporary standards) sebelum standar akhir ditetapkan.
Standar sementara berfungsi sebagai panduan awal bagi
operator untuk melakukan pembersihan, inspeksi, dan pelumasan mesin secara
konsisten, sambil terus diperbaiki berdasarkan temuan di lapangan. Artikel ini
akan membahas konsep, manfaat, dan langkah penerapan standar sementara
perawatan dalam Autonomous Maintenance TPM.
Apa Itu Standar Sementara Perawatan?
Standar sementara (temporary standards) adalah prosedur
perawatan dasar yang dibuat berdasarkan kondisi aktual mesin, sebelum melalui
penyempurnaan lebih lanjut. Standar ini bersifat fleksibel dan akan terus
diperbarui seiring dengan peningkatan pemahaman operator terhadap mesin.
Tujuan Standar Sementara:
1. Memberikan pedoman praktis bagi operator dalam merawat
mesin.
2. Membantu mengidentifikasi masalah tersembunyi selama
proses pemeliharaan.
3. Menjadi dokumen hidup yang terus disempurnakan berdasarkan
data lapangan.
Kapan Standar Sementara Dibutuhkan?
Standar sementara biasanya dibuat pada tahap awal Autonomous
Maintenance, khususnya setelah:
✅ Initial
Cleaning (pembersihan menyeluruh mesin).
✅ Identifikasi
sumber kontaminasi dan area kritis.
✅ Perbaikan
minor (countermeasures) terhadap masalah yang ditemukan.
Setelah standar sementara diuji dan disempurnakan, barulah
perusahaan menetapkan standar tetap (permanent standards).
Langkah Membuat Standar Sementara Perawatan
1. Observasi dan
Analisis Kondisi Mesin
- Catat titik-titik kritis yang membutuhkan pembersihan,
pelumasan, atau inspeksi.
- Identifikasi frekuensi perawatan (harian, mingguan, atau
bulanan).
2. Buat Prosedur Dasar
Standar sementara harus mencakup:
๐น Apa yang harus dilakukan (contoh: pembersihan, pengecekan oli).
๐น Bagaimana melakukannya (metode & alat yang digunakan).
๐น Kapan dilakukan (jadwal perawatan).
๐น Siapa yang bertanggung jawab (operator, teknisi, atau tim
tertentu).
![]() |
Contoh Standar Sementara untuk Mesin CNC: |
3. Uji Coba &
Kumpulkan Feedback
- Terapkan standar sementara selama 2-4 minggu.
- Catat masalah yang muncul (misalnya: frekuensi kurang atau
prosedur tidak efektif).
- Libatkan operator untuk masukan perbaikan.
4. Penyempurnaan
Menjadi Standar Tetap
Setelah uji coba, standar sementara direvisi menjadi standar
tetap dengan:
✔ Visual
control (foto, diagram, atau checklist).
✔ Integrasi
dengan sistem digital (jika menggunakan CMMS).
✔ Pelatihan
ulang operator untuk memastikan compliance.
Manfaat Standar Sementara dalam TPM
- Mencegah kerusakan mesin dengan perawatan konsisten.
- Meningkatkan keterlibatan operator dalam pemeliharaan.
- Meminimalkan human error karena ada panduan jelas.
- Mempermudah audit dan continuous improvement.
Studi Kasus: Penerapan Standar Sementara di Pabrik Otomotif
Sebuah perusahaan suku cadang mobil menerapkan Autonomous
Maintenance dengan langkah:
- Membuat standar sementara untuk pembersihan dan inspeksi mesin stamping.
- Menemukan bahwa pelumasan perlu dilakukan 2x sehari (bukan 1x seperti asumsi awal).
- Setelah 1 bulan, standar disempurnakan dan downtime mesin turun 30%.
Kesimpulan
Standar sementara perawatan adalah landasan penting dalam
Autonomous Maintenance TPM karena membantu perusahaan:
๐ Membentuk kebiasaan perawatan mandiri operator.
๐ Menemukan ketidaksesuaian sebelum menjadi masalah besar.
๐ Menciptakan standar tetap yang benar-benar efektif.
Langkah Awal untuk Menerapkannya:
- Lakukan initial cleaning dan identifikasi titik kritis mesin.
- Buat draft standar sementara bersama tim.
- Uji coba, evaluasi, dan terus perbaiki.
Dengan pendekatan terstruktur ini, perusahaan dapat mencapai zero
breakdown dan efisiensi maksimal dalam operasional.
Ingin mendalami TPM lebih lanjut? Pelajari juga tahap Focused Improvement (Kobetsu Kaizen) dan Planned Maintenance untuk hasil optimal!